Shandong Wolize Biotechnology Co., Ltd.

Pemimpin dalam pembangunan sistem akuakultur di Tiongkok

×

Hubungi Kami

Berita

Beranda >  Berita

Pengendalian proses partikel padat dalam air sirkulasi (IV) Mengatur TTS melalui volume sirkulasi!

Jul 04, 2025

Mengendalikan konsentrasi TSS dengan menyesuaikan volume sirkulasi

 Dalam sistem budidaya perikanan sirkulasi tertutup, menyesuaikan volume sirkulasi merupakan salah satu cara efektif untuk mengendalikan konsentrasi padatan tersuspensi (TSS) dalam air. Dengan menyesuaikan volume sirkulasi secara tepat, efisiensi penghilangan partikel tersuspensi dapat dioptimalkan dan kualitas air dapat dipertahankan stabil. Dengan menggunakan volume sirkulasi air untuk mengontrol konsentrasi TSS, volume air sirkulasi dan efek penghapusan partikel padat dapat dihitung berdasarkan model neraca massa.

TSSin

Di antaranya:

TSSin: Konsentrasi TSS influen (mg/L).

TSSout: Konsentrasi TSS outlet (mg/L).

Q: Volume air sirkulasi (m³/jam).

RTSS: Retensi partikel padat (g/jam).

Berikut adalah metode dan strategi spesifiknya:

(1). Pengaruh volume sirkulasi terhadap konsentrasi TSS

Volume sirkulasi merujuk pada volume air yang melewati peralatan filter per satuan waktu. Penyesuaian volume sirkulasi akan secara langsung mempengaruhi:

Efisiensi penghilangan partikel tersuspensi: Seiring meningkatnya volume sirkulasi, kapasitas pengolahan peralatan penyaring meningkat dan konsentrasi TSS menurun.

Waktu tinggal air: Seiring meningkatnya volume sirkulasi, waktu tinggal air di dalam peralatan penyaring berkurang, yang dapat menurunkan efisiensi penghilangan.

Konsumsi energi: Seiring meningkatnya volume sirkulasi, konsumsi energi pompa air dan peralatan penyaring juga meningkat.

(2). Langkah spesifik untuk menyesuaikan volume sirkulasi
1. Penyesuaian dinamis berdasarkan konsentrasi TSS

Ketika konsentrasi TSS tinggi: tingkatkan volume sirkulasi, tingkatkan kapasitas pengolahan peralatan penyaring, dan segera turunkan konsentrasi TSS.

Ketika konsentrasi TSS rendah: kurangi volume sirkulasi, kurangi konsumsi energi, serta pertahankan konsentrasi TSS dalam rentang target.

2. Digabung dengan performa peralatan penyaring

Kapasitas peralatan filtrasi: Berdasarkan kapasitas pemrosesan peralatan filtrasi, volume sirkulasi harus diatur secara wajar untuk menghindari operasi overload.

Efisiensi filtrasi: Optimalkan volume sirkulasi untuk memastikan air memiliki cukup waktu tinggal di dalam peralatan filtrasi sehingga meningkatkan efisiensi penghilangan kotoran.

3. Gunakan pompa air frekuensi variabel

Kontrol konversi frekuensi: Sesuaikan volume sirkulasi secara dinamis melalui pompa air frekuensi variabel, dan otomatis sesuaikan frekuensi operasi pompa berdasarkan konsentrasi TSS dan persyaratan kualitas air.

Hemat energi dan kurangi konsumsi: Ketika konsentrasi TSS rendah, kurangi frekuensi operasi pompa air dan turunkan konsumsi energi.

Sistem kontrol proses cerdas partikel padat pada air sirkulasi      

Dari analisis di atas, dapat dilihat bahwa pengendalian proses partikel padat dalam air sirkulasi sangat rumit. Jika tidak ada sistem kontrol cerdas canggih, sangat sulit untuk mengandalkan operasi manual semata. Sistem kontrol proses partikel padat dalam air sirkulasi cerdas adalah sistem manajemen cerdas berbasis Internet of Things (IoT), analisis big data, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sistem ini dirancang untuk memantau, menganalisis, dan mengendalikan secara real-time konsentrasi partikel padat tersuspensi (TSS) dalam sistem akuakultur air sirkulasi agar memastikan kualitas air tetap stabil dan organisme akuakultur sehat.

Gambar di bawah ini adalah antarmuka operasional sistem proses kontrol partikel padat cerdas yang dikembangkan oleh WOLIZE.

图片1311.png

Sistem ini memiliki fungsi-fungsi berikut:

  • Pemantauan Waktu Nyata

Pemantauan konsentrasi TSS: pemantauan secara real-time konsentrasi partikel padat tersuspensi dalam air.

Pemantauan kualitas air: memantau parameter kualitas air utama seperti oksigen terlarut, nilai pH, dan suhu.

2. Kontrol cerdas

Kontrol volume sirkulasi: menyesuaikan volume sirkulasi secara dinamis berdasarkan konsentrasi TSS untuk mengoptimalkan efisiensi filtrasi.

Pembuangan limbah otomatis: secara otomatis membuang limbah sesuai jumlah lumpur di tangki pengendapan untuk mengurangi penumpukan partikel tersuspensi.

Manajemen pemberian makan: mengoptimalkan jumlah dan frekuensi pemberian makan berdasarkan konsentrasi TSS serta kebutuhan organisme budidaya.

3. Analisis dan prediksi data

Visualisasi data: Menampilkan konsentrasi TSS dan tren perubahan kualitas air melalui grafik dan laporan.

Pengambilan keputusan berbantuan AI: Sistem memberikan saran pengambilan keputusan untuk menyesuaikan volume sirkulasi, frekuensi pembuangan limbah, dan jumlah pemberian makan demi mengoptimalkan manajemen kualitas air berdasarkan algoritma

Sistem alarm: Secara otomatis mengirimkan informasi alarm ketika konsentrasi TSS atau parameter kualitas air tidak normal.

4. Manajemen jarak jauh

Aplikasi mobile: Memantau dan mengelola sistem secara jarak jauh melalui ponsel atau tablet.

Manajemen platform cloud: Melihat data, mengatur parameter, dan membuat laporan melalui platform Web.

email goToTop