Budidaya ikan nila
Ikan nila, ikan tropis asli Afrika, merupakan spesies akuakultur yang populer di seluruh dunia. Nila memiliki pola makan omnivora, pertumbuhan cepat, daya adaptasi kuat, risiko penyakit rendah, fertilitas jantan tinggi, hasil koloni tinggi, serta kualitas daging yang sangat baik. Ikan ini merupakan spesies akuakultur premium yang direkomendasikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan prospek pasarnya yang menjanjikan, nila telah menjadi spesies utama dalam akuakultur saat ini, terutama dalam budidaya air tawar. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan saat membudidayakan produk akuakultur semacam ini di kolam ikan terpal galvanis?

Organisme hidup membutuhkan cahaya dan air. Oleh karena itu, saat memilih lokasi untuk kolam ikan berbahan kanvas, lokasi yang diutamakan adalah yang memiliki drainase baik, sinar matahari cukup, kualitas air tinggi, dan bebas polusi. Persyaratan ini harus dipertimbangkan baik untuk kolam ikan tradisional maupun kolam ikan kanvas galvanis baru. Kolam ikan nila umumnya dirancang dengan kedalaman air antara 1,8 hingga 2,5 meter. Dasar kolam berbentuk pot digali, dan toilet ikan serta pipa drainase dipasang. Tujuan dari dasar kolam kanvas berbentuk pot ini adalah untuk memudahkan pengendapan kotoran ke dalam toilet ikan, mempermudah proses drainase, serta mengurangi produksi nitrit dan nitrogen amonia.

Oksigen juga penting dalam budidaya perikanan, sehingga peralatan budidaya ikan nila dapat dilengkapi dengan aerator atau alat pengaerasi air. Meskipun ikan nila relatif tahan terhadap kadar oksigen rendah, dengan titik asfiksia 0,07 hingga 0,23 mg/L dan kemampuan bertahan hidup pada kadar oksigen terlarut 1,6 mg/L, selama manajemen harian dan pemeriksaan, jika ditemukan ikan nila mengalami hipoksia, peralatan pemberian oksigen harus segera digunakan. Langkah ini penting bahkan dalam budidaya kolam tradisional.
Model budidaya perikanan air sirkulasi kolam ikan kanvas dapat memastikan bahwa air di dalam kolam ikan tetap bersih. Kualitas air budidaya juga memiliki dampak yang cukup besar terhadap budidaya. Setelah memberi makan nila setiap hari, sisa pakan harus segera dikumpulkan. Dalam kehidupan sehari-hari, air limbah juga harus dibuang secara tepat waktu untuk menghilangkan kotoran nila guna mencegah bahan-bahan buangan ini membusuk dan merusak kualitas air di dalam kolam ikan kanvas. Penumpukan limbah di kolam ikan kanvas akan menyebabkan kadar amonia nitrogen dan nitrit yang berlebihan dalam badan air. Dampak amonia nitrogen dan nitrit terhadap ikan antara lain merusak sistem kekebalan jaringan ikan dan menurunkan daya tahan tubuh. Keracunan amonia nitrogen akan menyebabkan penurunan nafsu makan dan pertumbuhan ikan yang lambat. Kadar nitrit yang berlebihan akan menyebabkan lesi pada jaringan insang ikan, kesulitan bernapas, bahkan kematian.
Produk Rekomendasi
Berita Terkini
-
Diskon Natal telah tiba
2024-12-26
-
Apakah benar bahwa memelihara ikan di kolam kanvas padat tinggi lebih efisien daripada kolam biasa?
2024-12-16
-
Keunggulan kolam ikan kanvas galvanis
2024-10-14
-
Teknologi budidaya ikan padat karya tinggi, biaya kolam ikan, kolam ikan kanvas, kolam kanvas, budidaya ikan padat karya tinggi
2024-10-12
-
Mengapa memilih budidaya akvakultur padat karya dengan air mengalir
2023-11-20






































